Inheritance dan Polymorphism pada Java
Inheritance atau pewarisan pada pemrograman berorientasi objek merupakan suatu hubungan dua buah kelas atau lebih. Dalam hal ini ada kelas yang memiliki atribut dan metode yang sama dengan kelas lainnya beserta atribut dan metode tambahan yang merupakan sifat khusus kelas yang menjadi turunannya.
Salah satu konsep dasar dari pemrograman berbasis objek pada java adalah Inheritance, berikut ini sedikit gambaran tentang inheritance. Pada dasarnya, kita melakukan inheritance(pewarisan) untuk membuat suatu class baru(class turunan/subclass) yang masih memiliki sifat atau spesifikasi dari superclass.
Di dalam Java untuk mendeklarasikan suatu class sebagai subclass dilakukan dengan cara menambahkan kata kunci extends setelah deklarasi nama class, kemudian diikuti dengan nama parent class-nya. Kata kunci extends tersebut memberitahu kompiler Java bahwa kita ingin melakukan perluasan class.
Contoh implementasi inheritance :
public class Pegawai {Pada saat class Manajer menurunkan atau memperluas (extend) class Pegawai, maka ia mewarisi data member yang dipunyai oleh class Pegawai. Dengan demikian, class Manajer mempunyai data member yang diwarisi oleh Pegawai (nama, gaji), ditambah dengan data member yang ia punyai (departemen).
public String nama;
public double gaji;
}
public class Manajer extends Pegawai {
public String departemen;
}
Beberapa aturan tentang pewarisan(inheritance) yang perlu diperhatikan :
1. Java hanya memperkenankan adanya single inheritance. Konsep single inheritance hanya memperbolehkan suatu sublass mempunyai satu parent class. Dengan konsep single inheritance ini, masalah pewarisan akan dapat diamati dengan mudah.
2. Subclass juga merupakan class biasa, maka kita tetap dapat melakukan pewarisan pada subclass ini. Misal : class B merupakan subclass dari class A, kita dapat membuat class baru yang diturunkan dari class B sehingga class baru tersebut akan memiliki apa yang dimiliki oleh class A dan class B.
3. Suatu parent class dapat tidak mewariskan sebagian member-nya kepada subclass-nya. Sejauh mana suatu member dapat diwariskan ke class lain, ataupun suatu member dapat diakses dari class lain, sangat berhubungan dengan access control (kontrol pengaksesan).
4. Kata kunci super dipakai untuk merujuk pada member dari parent class, sebagaimana kata kunci this yang dipakai untuk merujuk pada member dari class itu sendiri. Adapun format penulisannya adalah sebagai berikut:
super.data_member -> merujuk pada data member pada parent class
super.function_member() -> merujuk pada function member pada parent class
super() -> merujuk pada konstruktor pada parent class
Contoh Program Java Inheritance
___________________________________________________________________________________________
class Parent {
public int x = 5;
}
class Child extends Parent {
public int x = 10;
public void Info(int x) {
System.out.println("Nilai x sebagai parameter = " + x);
System.out.println("Data member x di class Child = " + this.x);
System.out.println("Data member x di class Parent = " +
super.x);
}
}
public class NilaiX {
public static void main(String args[]) {
Child tes = new Child();
tes.Info(20);
}
}
2. Polymorphism
Polymorphism, suatu aksi yang memungkinkan pemrogram menyampaikan pesan tertentu keluar dari hirarki obyeknya, dimana obyek yang berbeda memberikan tanggapan/respon terhadap pesan yang sama sesuai dengan sifat masing-masing obyek.
Atau Polymorphic dapat berarti banyak bentuk, maksudnya yaitu kita dapat menimpa (override), suatu method, yang berasal dari parent class (super class) dimana object tersebut diturunkan, sehingga memiliki kelakuan yang berbeda.
olymorphism adalah salah satu dari tiga kemampuan yang mendasar yang dimiliki oleh OOP, setelah data abstraction dan inheritance.Polymorphism menyediakan cara yang berbeda pada pemisahan interface dari implementasinya, untuk memasangkan ulang apa dari bagaimana. Polymorphism memberikan organisasi kode yang lebih baik dan kode menjadi lebih mudah dibaca, juga memberikan suatu kemampuan pada program untuk berkembang secara terus menerus baik pada tahap pengembangan awal ataupun pada saat ingin menambahkan kemampuan-kemampuan yang baru.
Dalam pembahasan ini kita akan menjelaskan tentang polymorphism (juga disebut sebagai dynamic binding atau late binding atau run-time binding) mulai dari yang paling dasar, dengan contoh yang membeberkan tentang pengaruh polymophism dalam program yang akan dibuat.Sebelumnya kita mengetahui kalau sebuah object dapat digunakan sebagai tipenya sendiri atau sebagai object dari tipe asalnya. Mengambil handle sebuah object dan memperlakukannya sebagai handle dari tipe asal disebut sebagai upcastingkarena urutan dari cabang-cabang inheritance digambarkan class asal terletak yang paling atas.
__________________________________________________________________________________
class A
{
void x()
{
System.out.println("A.x()");
}
void y()
{
System.out.println("A.y()");
}
}
class B extends A
{
/*
*Kelas B akan memiliki 3 buah method, yaitu x,y dan z
*/
//Method y di overriding
void y()
{
System.out.println("B.y()");
}
//method z yang hanya ada di B
void z()
{
System.out.println("B.z()");
}
}
class MyInheritance03
{
public static void main(String[] args)
{
A a = new A(); //bukan polymorphisme
A ab = new B(); //POLYMORPHISME !!!
B b = new B(); //bukan polymorphisme
System.out.println("\nA a = new A()");
a.x();
a.y();
/*
*Method-method yang dapat dipanggil dari variabel
*reference ab hanyalah method x dan y sebab type
*dari ab adalah A.
*/
System.out.println("\nA ab = new B()");
ab.x(); //x yang dijalankan adalah x dari A
ab.y(); //y yang dijalankan adalah y dari B
//ab.z() //tidak ada !!!
System.out.println("\nB b = new B()");
b.x();
b.y();
b.z();
}
}